Atap Dengan Konstruksi Baja Ringan Dan Genteng Metal
Sesuai dengan namanya, material ini juga sangat ringan, ini adalah solusi atap yang tepat untuk mengkampanyekan GO GREEN karena telah mengurangi pemakaian kayu yang mengakibatkan maraknya penebangan liar. Adapun bobotnya per meter persegi hanya sekitar 12 kg dibandingkan dengan rangka kayu yang berbobot sekitar 40 kg/m2.
Walaupun ringan tapi anda tidak perlu khawatir karena material berbahan baku zincalume atau galvalume ini daya tahannya lebih unggul dibandingkan material kayu. Selain itu kecepatan dalam perakitan (20-30 m2/hari) dengan tenaga kerja yang lebih sedikit akan memberikan nilai ekonomis sehingga dapat menekan biaya pembangunan.
Biaya per meter persegi jika ingin merenovasi atap dengan material baja ringan juga sangat tergantung kualitas dan merek dagang material ini di pasaran, kisaran harganya antara 110 ribu – 180 ribu per m2. Jika dibandingkan dengan harga kayu yang tahan rayap tentunya harga baja ringan ini relatif murah karena anda harus mencari kayu dengan kualitas kelas I yang sangat mahal.
Pengerjaan konstruksi atap baja ringan ini membutuhkan keahlian khusus, sehingga praktisnya anda dapat menghubungi beberapa aplikator baja ringan untuk dapat membandingkan harga serta kualitasnya. Anda cukup menyerahkan desain arsitektur dari bangunan anda atau mengundang aplikator tersebut untuk mensurvei bangunan anda dan mereka akan membuat rancangan atap dengan menggunakan software khusus yang hasilnya lebih akurat
Konstruksi atap baja ringan ini tidak membutuhkan konstruksi tambahan karena bobotnya lebih ringan dari material kayu, sehingga struktur rumah anda sudah cukup kuat untuk menahan beban atap tersebut. Hanya ada sedikit catatan untuk material penutup atap atau genteng yang akan digunakan, karena semakin berat jenis genteng yang digunakan, maka jarak antar rangka kuda-kudanya semakin rapat sehingga beban atap pun akan semakin berat.
Kekurangan lain dari material ini karena sistem rangkanya yang cukup rumit terlihat kurang menarik untuk diekspos tidak seperti halnya kayu. Juga tidak sefleksibel kayu untuk dipotong dan dibentuk profilnya sehingga konstruksi ini jarang digunakan untuk bangunan-bangunan berlanggam tradisional. Selain itu karena kekuatannya merupakan jaringan yang saling mempengaruhi satu sama lain, maka desain, perhitungan dan aplikasinya harus benar-benar akurat karena kelemahan di satu sisi akan mempengaruhi seluruh konstruksi atap.
Sedikit masukan yang dapat menjadi acuan dalam merenovasi atap rumah anda, saat ini solusi yang paling tepat untuk mengatasi kontruksi atap yang berat dengan biaya yang terjangkau adalah dengan menggunakan konstruksi atap baja ringan dan penutup atap genteng metal. Di luar negeri sudah ditemukan beberapa alternatif penutup atap yang lebih ringan lagi seperti atap berbahan serat fiber, lateks dan sebagainya tetapi belum berkembang di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, insya Allah akan ditemukan solusi-solusi lain yang lebih tepat guna di masa yang akan datang.