Manfaat Psikologis pada Selembar Cermin
Cermin memang menjadi alat yang multifungsi. Selain dicatut ke dalam kalimat-kalimat bijak, cermin secara nyata bermanfaat untuk mematut diri. Bahkan, cermin semakin banyak diolah menjadi komponen dekorasi suatu ruang.
Sebagai fungsi interior, cermin bisa dipakai untuk menghadirkan manfaat dekoratif dan psikologis pada sebuah ruang. Manfaat pertama dapat diwujudkan dengan mengolah dan menempatkannya pada dinding dengan menambahkan aksen-aksen tertentu. Contohnya, mengenakan bingkai bentuk persegi, berukir, atau warna-warni pada cermin. Setelah itu, gantungkan cermin pada dinding ruangan. Dengan demikian, cermin dapat tampil lebih cantik daripada sekadar kaca berkilau. Ruangan pun mendapat tambahan hiasan.
Sementara itu, manfaat psikologis dapat dirasakan dengan memasang cermin lebar pada dinding. Cara ini dapat memberi kesan ruangan yang luas. Semisal, sebuah cermin lapang dipasang memenuhi salah satu sisi ruangan. Cermin ini kemudian "dibingkai" dengan kayu. Kayu itu sebenarnya hanya untuk mempertegas keberadaan cermin tersebut, seperti sebuah foto.
Membuat cermin seperti itu tentu tak terlalu sulit. Yang paling penting adalah memesan ukurannya sesuai dengan kebutuhan. Kalau ingin menutup sebidang sisi dinding seperti pada foto, bisa saja kita membutuhkan cermin dengan ukuran 2,5 meter atau sesuai dengan tinggi ruangan, dan 3 meter atau sesuai dengan lebar dinding yang ingin dilapis cermin.
Agar cermin tak jatuh, tempelkan kaca cermin pada papan multipleks yang ukurannya harus disesuaikan dengan ukuran cermin dan dinding. Kita harus memastikan agar penempelan cermin ke papan telah rapat dan erat.
Cermin dinding memberi kesan luas pada rumah dengan ukuran terbatas. Umumnya, cermin ini diterapkan pada ruang tamu atau ruang keluarga.
Di beberapa rumah berdesain minimalis, cermin ini dapat mempercantik penampilan rumah Jadi, bila saatnya harus mematut diri, kita bisa lakukan sambil berjalan ke luar rumah, tanpa harus pergi ke kamar tidur atau kamar mandi. (TYS)